Penyakit amandel adalah salah satu kondisi yang cukup sering dialami oleh banyak orang, terutama pada anak-anak. Meskipun amandel berfungsi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh, terkadang amandel bisa mengalami peradangan yang menyebabkan berbagai gejala yang mengganggu. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam mengenai apa itu penyakit amandel, penyebab, gejala, serta cara pengobatan yang umum dilakukan.
Apa Itu Amandel?
Amandel atau tonsil adalah dua kelenjar getah bening yang terletak di belakang tenggorokan, satu di sisi kiri dan satu di sisi kanan. Amandel berperan dalam sistem kekebalan tubuh dengan menyaring dan menangkap bakteri, virus, serta mikroorganisme lain yang masuk melalui mulut dan hidung. Amandel juga memproduksi sel-sel darah putih untuk membantu tubuh melawan infeksi.
Namun, pada kondisi tertentu, amandel bisa mengalami peradangan atau infeksi yang disebut tonsilitis. Peradangan ini terjadi ketika amandel tidak mampu lagi menangkal mikroorganisme yang menyebabkan infeksi, sehingga amandel menjadi bengkak dan meradang. Amandel yang membengkak dapat mengganggu pernapasan, menelan makanan, dan menimbulkan rasa sakit yang cukup parah.
Penyebab Penyakit Amandel
Penyakit amandel terutama disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Beberapa penyebab umum tonsilitis adalah:
1. Infeksi Virus
Sekitar 70% kasus tonsilitis disebabkan oleh infeksi virus, yang lebih sering terjadi pada anak-anak. Virus-virus yang sering menyebabkan tonsilitis antara lain:
– Virus flu (influenza)
– Virus Epstein-Barr (penyebab mononukleosis)
– Adenovirus
– Virus herpes simplex
– Virus parainfluenza
Infeksi virus cenderung lebih ringan dan bisa sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari hingga minggu tanpa memerlukan antibiotik. Namun, gejala yang ditimbulkan sering kali sangat mengganggu dan membuat penderitanya merasa tidak nyaman.
2. Infeksi Bakteri
Selain virus, bakteri juga bisa menyebabkan infeksi pada amandel. Bakteri yang paling sering menyebabkan tonsilitis adalah Streptococcus pyogenes, penyebab dari infeksi tenggorokan yang dikenal dengan sebutan radang tenggorokan streptokokus. Infeksi bakteri ini biasanya memerlukan pengobatan dengan antibiotik untuk mencegah komplikasi serius seperti demam rematik atau glomerulonefritis (peradangan ginjal).
3. Faktor Lingkungan dan Imun
Selain infeksi, faktor lingkungan dan kondisi kesehatan tubuh juga berperan dalam terjadinya tonsilitis. Penyakit amandel lebih sering terjadi pada anak-anak karena sistem kekebalan tubuh mereka belum sepenuhnya berkembang. Selain itu, faktor-faktor seperti paparan terhadap udara dingin, polusi udara, atau kebersihan yang buruk juga dapat meningkatkan risiko terkena penyakit ini.
Gejala Penyakit Amandel
Gejala penyakit amandel dapat bervariasi tergantung pada penyebab infeksi, namun secara umum, gejala tonsilitis meliputi:
1. Sakit Tenggorokan
Rasa sakit pada tenggorokan adalah gejala utama dari tonsilitis. Rasa sakit bisa terjadi saat menelan makanan atau bahkan saat berbicara.
2. Pembengkakan Amandel
Amandel yang meradang akan tampak membesar, merah, dan terkadang muncul bercak putih atau nanah pada permukaan amandel.
3. Demam
Penderita tonsilitis sering mengalami demam tinggi yang bisa disertai dengan menggigil.
4. Kesulitan Menelan atau Bernapas
Pembengkakan amandel dapat membuat tenggorokan terasa sangat sempit, sehingga menyebabkan kesulitan menelan makanan atau bahkan bernapas.
5. Nyeri Telinga
Infeksi pada amandel dapat mempengaruhi saraf-saraf yang terhubung ke telinga, sehingga menyebabkan nyeri di area telinga.
6. Pembengkakan Kelenjar Getah Bening
Kelenjar getah bening di leher bisa membengkak dan terasa nyeri ketika disentuh.
7. Bau Mulut
Infeksi pada amandel dapat menyebabkan bau mulut yang tidak sedap (halitosis), terutama jika ada nanah yang terbentuk pada amandel.
Pada beberapa kasus, tonsilitis dapat disertai dengan gejala lain seperti sakit kepala, lemas, dan mual. Jika gejala-gejala ini berlangsung lebih dari beberapa hari atau semakin memburuk, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.
Diagnosis Penyakit Amandel
Untuk mendiagnosis penyakit amandel, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan riwayat kesehatan pasien. Pemeriksaan tersebut meliputi:
– Pemeriksaan tenggorokan untuk melihat pembengkakan atau adanya nanah pada amandel.
– Tes darah untuk mendeteksi apakah infeksi disebabkan oleh virus atau bakteri. Jika dicurigai adanya infeksi bakteri, dokter bisa meminta tes rapid strep untuk mengidentifikasi bakteri penyebab radang tenggorokan streptokokus.
Jika dokter mencurigai adanya komplikasi atau jika infeksi berlangsung parah, pemeriksaan lebih lanjut, seperti kultur tenggorokan atau tes darah lainnya, mungkin diperlukan.
Pengobatan Penyakit Amandel
Pengobatan penyakit amandel bergantung pada penyebab infeksi. Ada dua pendekatan utama untuk mengatasi tonsilitis: pengobatan dengan obat-obatan dan prosedur pembedahan jika diperlukan.
1. Pengobatan dengan Obat-obatan
– Antibiotik: Jika tonsilitis disebabkan oleh infeksi bakteri, seperti radang tenggorokan streptokokus, dokter akan meresepkan antibiotik untuk membunuh bakteri penyebab infeksi. Penting untuk menyelesaikan seluruh dosis antibiotik yang diberikan untuk mencegah resistensi bakteri.
– Obat pereda nyeri: Obat-obatan seperti parasetamol atau ibuprofen bisa digunakan untuk meredakan rasa sakit dan menurunkan demam.
– Obat kumur atau semprotan tenggorokan: Untuk membantu meredakan sakit tenggorokan, beberapa obat kumur atau semprotan tenggorokan yang mengandung bahan antiseptik dapat digunakan.
2. Operasi Pengangkatan Amandel (Tonsilektomi)
Pada kasus tonsilitis yang sering kambuh atau tidak dapat diobati dengan antibiotik, dokter mungkin akan merekomendasikan prosedur tonsilektomi, yaitu pengangkatan amandel. Prosedur ini biasanya dilakukan pada anak-anak yang sering mengalami tonsilitis berulang atau ketika amandel sangat membesar dan mengganggu pernapasan.
Tonsilektomi dapat dilakukan dengan metode pembedahan konvensional, atau dengan teknik lebih modern seperti menggunakan laser atau alat lainnya yang lebih minim perdarahan. Setelah operasi, pasien biasanya akan diberikan obat pereda nyeri dan diminta untuk mengikuti diet cairan atau makanan lunak selama beberapa hari untuk meminimalkan rasa sakit.
Pencegahan Penyakit Amandel
Penyakit amandel dapat dicegah dengan beberapa langkah sederhana, seperti:
– Mencuci tangan secara teratur untuk mengurangi risiko infeksi.
– Menghindari kontak dengan orang yang terinfeksi atau sedang sakit.
– Menjaga kebersihan lingkungan dan menghindari paparan polusi yang bisa memperburuk kondisi amandel.
– Menjaga daya tahan tubuh dengan makan makanan bergizi, cukup tidur, dan berolahraga.
Penyakit amandel atau tonsilitis adalah kondisi umum yang dapat dialami oleh siapa saja, terutama anak-anak. Meskipun sering kali disebabkan oleh infeksi virus yang dapat sembuh dengan sendirinya, infeksi bakteri yang lebih serius memerlukan pengobatan dengan antibiotik. Jika tonsilitis terjadi berulang kali atau menyebabkan masalah pernapasan yang serius, pembedahan pengangkatan amandel mungkin menjadi pilihan. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan adalah langkah terbaik dalam mencegah penyakit amandel.