Indonesia memiliki kekayaan hayati yang cukup seperti tanaman obat yang dapat bermanfaat bagi kesehatan manusia. Tanaman obat dapat menjadi bahan baku jamu dan suplemen herbal. Khasiatnya sebagai agen antiinflamasi atau antiperadangan. Dosen Departemen Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB menjelaskan setidaknya ada 139 jenis tanaman yang berpotensial sebagai obat herbal antiperadangan seperti kelompok tanaman Zingiberaceae serta tanaman tahunan khas seperti kemuning. Namun itu belum seluruhnya, karena masih belum banyak riset mutakhir untuk menjelajahi tanaman antiinflamasi yang ada di Indonesia.
Biofarmaka IPB menyebutkan bagian rimpang kunyit dapat mengobati seperti: Diabetes melitus Tifus Usus buntu Disentri Sakit keputihan Haid tidak lancar Perut mulas saat datang bulan memperlancar ASI cangkrang amandel mobbili (penyakit anak menular) Khasiat jahe merah Tidak kalah berkhasiat, jahe merah juga dapat meredakan nyeri dan linu, menguatkan kekebalan tubuh, memperkuat daya tahan sperma, mencegah proses penuaan dini, mencegah dan mengobati masuk angin, pusing, dan amandel serta penyakit lainnya. Khasiat temulawak Tanaman temulawak dapat memberikan komponen aktif yang berpotensi sebagai antioksidan, antiinflamasi dan anti hiperkolestrolema. Serta berkhasiat melawan bakteri atau antibakteri. Khasiat kemuning Sementara tanaman kemuning, memiliki enam zat aktif antiinflamasi berdasarkan data Ijah IPB University.
Tanaman kemuning dapat dimanfaatkan daun dan bunganya, yang dapat berfungsi sebagai antiinflamasi, biasanya dijual sebagai minyak atsiri. Kelompok tanaman lain yang berkhasiat untuk imunomodulator atau modifikasi respon imun tubuh yaitu tumbuhan yang berbentuk rimpang, bentuk daun, bentuk batang, bentuk kulit kayu, dan bentuk biji serta bentuk buah. “Contohnya seperti jahe, kunyit, kencur, binahong, daun pegagan, buah jambu biji, dan jeruk nipis” ujar Dosen Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian IPB University, Maya Melati